Prologue
Angin berhembus, membisikkan
rayuannya kepada para dedaunan pohon karet. Beberapa daun tampak malu-malu dan
hanya membalasnya dengan lambaian. Tapi Sebagiannya lagi benar- benar terlena
dengan rayuan si angin. Mereka Rapuh dan terlepas dari dahannya, menari nari
mengikuti aliran hembusan rayuan hingga jatuh perlahan lahan dan terbaring di sebuah
pekarangan rumah. (Cih, sok puitis. Sejak Kapan ni bocah jadi pujangga?).
Di tengah drama alam tersebut, seorang anak muda mulai mengemasi
barang-barangnya, ini adalah malam terakhirnya, setelah menjalani proram magang
selama 2 bulan, di hutan karet. Satu persatu pakaiannya dimasukkan ke dalam Carier.
Dan tiba-tiba handphonenya bergetar. Sebuah pesan misterius masuk.
“Ilham, kamu
suka berpetualang?”
Mata si anak muda mulai berbinar
seakan baru saja melihat harta karun. Aliran deras adrenalin menjalari tubuhnya
dan berujung pada sebuah senyuman. Yeah, it will be the next adventure.
Sms selanjutnya lebih detail, ia diajak untuk bertemu Klara. Klara? Siapa dia? Menurut
sebagian orang yang mengenalnya dia adalah makhluk yang cantik, indah dan
menawan.