Prologue
Angin berhembus, membisikkan
rayuannya kepada para dedaunan pohon karet. Beberapa daun tampak malu-malu dan
hanya membalasnya dengan lambaian. Tapi Sebagiannya lagi benar- benar terlena
dengan rayuan si angin. Mereka Rapuh dan terlepas dari dahannya, menari nari
mengikuti aliran hembusan rayuan hingga jatuh perlahan lahan dan terbaring di sebuah
pekarangan rumah. (Cih, sok puitis. Sejak Kapan ni bocah jadi pujangga?).
Di tengah drama alam tersebut, seorang anak muda mulai mengemasi
barang-barangnya, ini adalah malam terakhirnya, setelah menjalani proram magang
selama 2 bulan, di hutan karet. Satu persatu pakaiannya dimasukkan ke dalam Carier.
Dan tiba-tiba handphonenya bergetar. Sebuah pesan misterius masuk.
“Ilham, kamu
suka berpetualang?”
Mata si anak muda mulai berbinar
seakan baru saja melihat harta karun. Aliran deras adrenalin menjalari tubuhnya
dan berujung pada sebuah senyuman. Yeah, it will be the next adventure.
Sms selanjutnya lebih detail, ia diajak untuk bertemu Klara. Klara? Siapa dia? Menurut
sebagian orang yang mengenalnya dia adalah makhluk yang cantik, indah dan
menawan.
*******************
Kenalin, pada episode kali ini, nama gue Ilham Sparrow. (apa? Orang bugis bilang Gue?). Sms yang ku terima pada
malam itu berasal dari Pak Daniel, Seorang asisten manager di perusahaan karet
tempatku magang. Ia mengajak ku jalan-jalan ke pantai Klara yang terletak di
sebelah barat daya Provinsi Lampung atau lebih tepatnya berada di Ketapang,
Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pasawaran. Yaa! Kedengarannya memang mirip
dengan nama perempuan Eropa, ternyata bukan. Klara _bukan Clara_ adalah
singkatan dari Klapa Rapat. Mungkin karena pantai ini ditumbuhi jejeran pohon kelapa
kali yah?.
Klara I’m coming
Dengan menunggangi kuda besi milik
pak Daniel kami berangkat dari Tulang Bawang menuju Pantai Klara. Benar-benar
perjalanan yang melelahkan. Pantat dan pundak sampai pegel gara-gara bawaan tas
carrier yang terlau berat. Perjalanan terasa tinggal beberapa kilometer
lagi ketika pemandangan laut mulai terlihat. Sekali kami singgah untuk
mengambil foto di beberapa tempat.
Sesampainya di Pantai Klara, kami
langsung berjalan-jalan melewati jejeran pohon kelapa dan jejeran pondok-pondok
yang ditongkrongi berbagai pengunjung. Pemandangannya benar-benar indah,
kombinasi biru laut dan langit, putih pasir dan awan, serta hijau coklat pohon
kelapa benar-benar memanjakan mata. Pokoknya gak kalah ama Hawaii deh!. Suasana
pantai tampak ramai berhubung sedang weekend. Tampak anak-anak asyik
bermain air. Beberapa anak muda sedang memainkan perahu kano, sebagian lagi
seru-seruan menunggangi Banana Boat, dan ada juga yang sedang sibuk bernarsis
ria mengabadikan dirinya pada gambar,
yah salah satunya aku sendiri. Hehehe.
Voyage to Kelagian Island
Hari semakin panas dan
Pengunjungpun semakin padat. Kami mengurungkan niat untuk mandi dan berencana menyebrang
ke sebuah pulau yang terlihat dari bibir pantai. Pulau tersebut bernama Pulau Kelagian.
Kalau dipikir-pikir asal katanya yaitu “lagi” dengan mendapat imbuhan ke-an. Mungkin
maknanya sama dengan ketagihan artinya orang akan ingin lagi dan lagi. But
it’s just my assumption.
Dengan menyewa sebuah kapal kecil,
kami berangkat ke pulau tersebut. Pemandangan pantai dari tengah laut ternyata
lebih keren lagi. Sensasi angin laut yang menerpa wajah serta guncangan kecil
di kapal semakin membuat seru. Kayak bajak laut gitu deh. Hm, Jadi inget film
Pirates of the Caribbean. Yeah, I ‘m Captain Ilham Sparrow. (cupu banget! Kapal
Black Pearlnya unyu’ gitu). Hehe. Dan lagi-lagi kami tak lupa untuk
mengabadikannya.
Kapal pun berlabuh di pinggir
pantai Pulau Kelagian. Suugoiii, pantai Kelagian ternyata lebih keren lagi.
Airnya lebih jernih, suasanya lebih sunyi dibanding Klara. Dan kerennya lagi
beberapa sisi pantai mirip dengan Hamstead Beach yang ada di Negara Dominika
dan juga pantai Petit Tabac tempat syutingnya Pirates of Caribbean, tepatnya pas
adegan dibuangnya Kapten Jack Sparrow dan Elizabet pada sebuah pulau.
Explore Kelagian Beach
Kamipun menyusuri pinggiran pantai.
Ribuan kerang dan batu koral cantik terhampar di atasnya, beberapa lagi masih
dipermainkan oleh ombak dengan tarian pasang surutnya. Cling, bohlam inspirasi
kami menyala dan kami mulai mengumpulkan kerang cantik. Aku ingin menjadikannya
gantungan kunci sedangkan Pak daniel berniat membuat asbak dengan menggunakan
kerang yang berbentuk cekung. Ternyata bukan kami saja, seorang lelaki tua
lewat di depan kami sambil asyik mencari kerang. Di tangannya sudah ada
beberapa kerang cantik yang lebih besar dari punya kami. Waw, niat bener orang
ini.
Kerang telah terkumpul dan kami
juga sudah agak lelah. Tenggorokan terasa kering. Di saat seperti ini minum
Liang Teh Cap Panda adalah pilihan yang tepat. Tapi sayang seribu sayang,
diantara kami tak ada yang membawanya. Huffth. Galau mode On.
Rasa lelah disertai terpaan angin
meninabobokan mataku. Akupun terbaring diatas pasir putih, dibawah teduhan
sebuah pohon yang tumbuh dipinggir pantai. Benar-benar tidur siang yang
menyenangkan. Setelah beberapa menit tertidur, aku kembali berjalan ke tepi
pantai selanjutnya. Beberapa sisi pulau ternyata ditumbuhi bakau.
Di saat matahari tidak terik lagi,
kami akhirnya turun ke laut. Hehehe Mandi pagi di sore hari. Seorang anak
sedang asyik berenang di dekat kami, pak Daniel ikut berenang. Sedangkan aku
hanya berendam. (heh, bilang aja gak bisa berenang). Di saat berendam di
laut, tiba-tiba aku kebelet pipis. apa boleh buat? pipisnya di dalam air aja. (ih
jorok). Lagian gak ngaruh kok. Bahkan se-drum air kencing tak akan
berpengaruh terhadap samudra yang super luas. Sama halnya dengan hati.
Permasalahan yang besar tak akan berpengaruh jika hati lapang seluas samudra.
Sebaliknya, setetes air kencing akan mengotori segelas air. Dan begitu pula dihadapan
hati yang sempit, permasalahan sepele akan menjadi hal rumit. (Super sekali!).
Setelah puas mandi, kamipun
membersihkan badan biar air asinnya gak lengket. Baju yang sudah basah tetap
kami pakai. Lama kelamaan juga bakal kering. Lama berendam bikin tenggrokan tambah kering. Tambah nyesel nih gak bawa Liang Teh Cap Panda, soalnya kamipun tak
menemukannya di warung pinggiran Pulau.
My Black Pearl akhirnya datang juga.
kami pun bergegas naik. Kali ini, terpaan angin kurang terasa, mungkin karena
kapalnya searah dengan tiupan angin. Hm, Begitu banyak pengalaman hari ini. It’s
Really exhausted but I was gratified. So’ What's the next adventure?. Dan selanjutnya,
gak boleh lupa bawa Liang Teh Cap Panda.
SELAMAT HARI MARITIM
21 AGUSTUS 2014
Notes : Gambar yang berbingkai putih merupakan dokumentasi pribadi adapun yang berbingkai kuning merupakan gambar yang diunduh dari bLog tetangga, yaitu
- http://everydaytalks.com/best-beaches-from-movies/
- http://barbarashdwallpapers.com/trees-and-stones-on-sand-beach/
- http://blognyamukti.wordpress.com/tag/pantai-klara/
- http://www.charterworld.com/?sub=dominica-yacht-charter
- http://sbhawaii.com/common/sand.htm
- http://memyselfandthejourney.blogspot.com/2011/08/teluk-kiluan-lampung-june-2011.html