Sunday, 23 June 2019

Bookspirasi : Tiba Sebelum Berangkat, Luka Liku Si Gender ke Lima



Saya telah salah pilih bacaan saat bulan Ramadhan. Ada beberapa adegan yang mudah mudahan tidak membuat puasa jadi makruh. Gambaran awal cerita cukup filmis dan menegangkan. Novel ini sama sekali tidak se-kawaii covernya.

Tokoh utamanya adalah Mapata (juga dipanggil Laela), seorang tawanan yang disekap oleh sebuah organisasi gelap penjual organ tubuh manusia, telah menerima berbagai macam siksaan selama proses interogasi, dari penisnya yang ditindih dengan kaki kursi, jemarinya yang dipatahkan satu per satu hingga lidahnya yang dipotong dengan bilah bambu. Awalnya semua itu tak membuatnya gentar.

Kau tidak akan mampu membunuhku selain dengan membuatku berhenti bernyawa, dan itu ..... itu bahkan tidak mampu menghentikanku tertawa, malah seperti dipijit.

Namun beda cerita ketika orang terdekatnya ikut terlibat. Akhirnya ia menyerah dan mulai bercerita melalui tulisan kepada Ali Baba, ketua dari Organisasi tersebut. Catatan demi catatan yang Pata tulis mulai mengungkapkan semua peristiwa kelam yang beririsan dengan masa lalu Pata sebagai seorang Bissu.