Setelah perang
Dunia Shinobi, Seorang genin bernama Ilomaru menuju ke desa Konoha untuk
menemui Kakashi Hatake. Mereka sudah janjian ketemuan di atas bukit patung
Hokage. Rencananya, Ilomaru ingin belajar teknik Chidori darinya, biar lebih
hemat listrik. hehehe(Soalnya tahun ini Subsidi Listrik Dikurangi, PLN
menaikkan tarif dasar listriknya sebesar 15%). Setelah lama menunggu akhirnya
dia datang juga.
Kakashi : Maaf Lo’, tadi aku
tersesat disebuah jalan yang bernama kehidupan.
Kalimat itu lagi,
Ilomaru tahu Kakashi sering mengucapkan itu kepada Senior Naruto, Sasuke dan
Sakura. Karena penasaran iapun bertanya,
Ilomaru : Sensei,
Mengapa kau sering mengucapkan kalimat itu?
Kakashi : Kehidupan ini memang sebuah jalan. Dan Kitalah
sang musafir yang akan melaluinya.
Ilomaru : Tapi kenapa harus
dianalogikan dengan sebuah jalan, sensei?
Kakashi : Tidak kah kau tahu
bahwa sekarang, kita berjalan diatas lintasan waktu. Melalui berbagai peristiwa
dan perubahan. Dari selangkah menjadi sehasta, sehasta menjadi ribuan mil. Detik-detik
berganti dengan detik. menit pun silih berganti. Hari-haripun terus berganti. Bulan-bulan...
Ilomaru : Stop ! itu kan lagu
dewa.
Kakashi : hehe, tapi sekarang
kau sudah mengerti bukan?.
Ilomaru : hay’ (ngangguk2)
Kakashi : Tapi ingat!
pengembaraan hidup tidak selalu berjalan dengan baik. Jalan hidup tak selalu
datar dan lurus. Makanya muncul istilah, ”Lika-liku Kehidupan”. Kadang kau
harus payah mendaki tanjakan, kadang pula harus berhati-hati saat turunan. Jalan
itu tak hanya satu, akan banyak kau temukan persimpangan.
Ilomaru : Aku ingin melalui
semuanya.
Kakashi : Tak akan bisa. Ingat
kau sedang berjalan diatas lintasan waktu. Jalanan yang ditempuh hanya bisa
dilewati sekali saja. Tak ada jalan mundur dan tidak ada yang namanya jalan
kembali.
Ilomaru : Bagaimana caranya
agar aku tak salah pilih jalan, sensei?.
Kakashi : Pertama, Kau harus
tahu dulu mau kemana dirimu?. Apa yang engkau cari?. Musafir yang tak punya
tujuan, akan selau dihantui kebingungan dan mudah terbawa arus. Bertaklid buta
dan hanya menjadi pengekor bagi orang lain. Padahal bisa jadi orang yang diikuti
pun bertaklid buta dengan yang lainnya. Sehingga yang ada hanyalah orang buta
yang menuntun orang buta. Tak heran saat di tengah samudra, ia akan terombang-ambing
dipermainkan angin dan badai. Di tengah belantara, ia akan tersesat dan hilang
tanpa jejak.Dan begitu banyak Musafir tersesat seperti itu. Sadar maupun tak
sadar.
Ilomaru : Kata-katamu Super
sekali sensei. Tapi apa maksud dari sadar ataupun tak sadar itu?.
Kakashi : Orang yang tersesat
itu ada dua tipe. Ada yang menyadari ketersesatannya dan berusaha untuk mencari
arah yang benar. Dan ada pula musafir yang tersesat, namun tak menyadari bahwa
dirinya tersesat sehingga ia terus mengira bahwa dirinya berada di jalan yang
tepat. Meskipun itu jalan yang salah.
Ilomaru : Jujur, aku sendiri masih
tersesat dan belum mengetahui tujuan hidupku.
Kakashi : Setidaknya engkau menyadarinya.
Ilomaru : Tapi sensei, satu yang aku
ketahui secara pasti bahwa perjalanan kita hanya akan berakhir pada satu garis
finish
Kakashi : Apa itu?
Ilomaru : Kematian.
Kakashi : Semua orang tahu
itu.
Ilomaru : Kalau begitu apalah
arti perjalanan hidup ini, sensei?. Berarti tujuan
hidup hanya untuk mati, donk. Dan kalau begitu , hidup itu harus dinikmati !
mumpung belum mati, akan kulakukan semua sesuka hati!
Kakashi : Kau lupa dengan
lika-liku kehidupan?. Hidup tidak selalu berbicara tentang kenikmatan. Ada
senang berarti ada susah. Semua ada konskuensinya sesuai dengan hukum
sebab-akibat. Dan ketika orang yang
berpikir “hidup hanya u/ senang2” mengalami sebuah musibah atau
kesusahan, maka ia akan kehilangan arah dan pijakan. Karena dari awal yang diincarnya
hanyalah kesenangan.
Ilomaru : Mau gimana lagi, sensei?.
Kakashi : Harus kau tahu, mati bukan akhir dari segalanya. Kematian memang akhir perjalanan, tapi ia sekaligus menjadi gerbang tujuan yang sebenarnya.
Kakashi : Harus kau tahu, mati bukan akhir dari segalanya. Kematian memang akhir perjalanan, tapi ia sekaligus menjadi gerbang tujuan yang sebenarnya.
Ilomaru : Apa itu?
Kakashi : Itulah akherat yang
dijanjikan Tuhan. Para musafir yang menjadikan tanah akherat tujuan
sesungguhnya. Akan menjaga setiap langkahnya di jalan yang benar. Karena menyadari
tujuan hidupnya di dunia adalah untuk mengabdi kepada Ilahi.
Ilomaru : Beritahu aku caranya
menuju ke sana, Sensei?
Kakashi : Pelajari ini. (Sambil
mengeluarkan sebuah buku)
Ilomaru : Apa itu? Jangan
bilang Icha-icha Paradise?
Kakashi : hush, Jelas Bukan!
Aku menyebutnya Al-Qur’an.
Ilomaru : Baiklah. BTW ayo
kita mulai latihan teknik Chidori yang kau janjikan.
Kakashi : Lain kali saja. Pelajari
saja Kitab itu. Semua ada di dalamnya kok. Termasuk Prinsip dasar teknik Chidori
Tiba-tiba, azan
Magrib berkumandang, Kakashi langsung menghilang di balik bom asap, meninggalkan
Ilomaru dan bergegas ke Mesjid Raya Konoha.