30 menit
waktuku habis di depan cermin meja rias tanpa menyetuh apapun. 30 menit aku
disibukkan oleh 3 aroma. Padahal 3 jam lagi aku sudah harus bersamanya di meja
makan untuk merayakan 3 tahun perkenalan kami.
Apakah
Jasmine?, aroma parfum ini paling sering dipujinya. Katanya sangat pas dengan
namaku, Melati.
Atau Lily Blossom?. Parfum ini adalah kado pertamanya di hari ulang tahun ku, dan sampai
sekarang baru 2 kali ku gunakan. Aroma ini memang khusus untuk hari-hari
spesial bersamanya.
Atau
Bluebell?, aku yakin, aku maupun dia tak akan pernah melupakan aroma ini.
Pertama kali berkenalan dengannya aku sedang menggunakan aroma ini dengan gaun
ungu cerah.
"Oh
tidak”, kulirik jam dinding yang sedang tertawa, _dan pasti lebih
terbahak-bahak lagi jika kuputarkan lagunya jamrud_. Lagi-lagi 30 menitku
habis bernostalgia dalam khayalan. Pikiranku masih berada dipersimpangan hanya
karena 3 botol parfum ini.
“Tapi
yang mana?. Bagaimana kalau Jasmine?, Aroma yang membuatnya lebih mengenalku.
Tapi Lime Blossom?, aroma yang membuatku lebih mengenalnya. Atau Bluebell?,
aroma inilah yang membuat kami saling mengenal.
Ahaa, Sejam berlalu akhirnya ku pilih botol yang di tengah. Ku semprotkan ke gaunku yang berwarna ungu cerah. Beres sudah. Saatnya menelpon si Dia untuk menjemputku.
Ahaa, Sejam berlalu akhirnya ku pilih botol yang di tengah. Ku semprotkan ke gaunku yang berwarna ungu cerah. Beres sudah. Saatnya menelpon si Dia untuk menjemputku.
"Halo,
Ilo'?"
"Iya Mel, aku sudah dijalan kok"
"Suaramu kok sangau gitu?, kamu sakit?"
"Cuma Influenza, hidungku agak tersumbat"
"Iya Mel, aku sudah dijalan kok"
"Suaramu kok sangau gitu?, kamu sakit?"
"Cuma Influenza, hidungku agak tersumbat"
Cuma
Influenza katanya?. Itu sudah cukup untuk melenyapkan 3 aroma kenangan dalam
hidupku.