Selain Fans
Fanatik, masih ada satu makhluk lagi yang kadang menyusahkan para selebritis,
mereka adalah wartawan. Sebagai manusia tergagah di muka bumi, sudah menjadi resiko
untuk berhadapan dengan kekepoan[1]
mereka. Tapi Ilo’ bukan manusia gagah seperti kebanyakan. Apa yang
membedakannya? Entahlah, tapi ia tahu bagaimana menghadapi mereka dengan
caranya sendiri. Dalam sebuah wawancara…..
“Menurut kabar anda baru saja mewarisi triliyunan saham dari Fans anda yang kaya raya“
“Ya”
“Dan karena itu juga anda semakin dikejar-kejar para gadis dan ibu-ibu yang ingin dijadikan mertua?.”
“Ya”
“Tapi katanya saat ini anda sedang menjalin hubungan dengan Nazila JKT45.”
“Ya”,
Sang Wartawan terkejut, diam-diam
dia patah hati.
“Bararti kabar selama ini benar? Terus bagaimana perasaan semua pengagum anda, kecewa dong?”
“Ya”
“Mas Ilo’ tolong serius!”, ia mulai jengkel.
“Ya?”,
“Tapi jawaban anda dari tadi ya ya aja. “
“Bisa jadi.”
………………. Kejengkelannya pun berubah menjadi putus asa. Dengan mood yang meredup, ia melanjutkan wawancaranya.
“Ok. Sekarang anda sudah memiliki segalanya. Rencana selanjutnya apa?”
“Saya berencana untuk membuat rencana.”
“Berarti anda belum memiliki rencana sama sekali?”
“Lah, yang tadi itu udah jadi rencana saya.”
“Biar lebih konkrit, tujuan anda saat ini apa?”, Kejengkelannya bangkit lagi.
“Tujuan saya adalah mencari tujuan.”
“Tuh kan, berarti anda tak punya tujuan.”
“Sekali lagi, tujuan saya yah mencari tujuan lain selain tujuan itu sendiri.”
“Sebenarnya apa sih yang anda inginkan dari semua pencapaian ini?”
“Aku hanya menginginkan keinginan.”
“Apakah itu berarti saat ini anda belum memilki keinginan.”
“Hm, bisa jadi.Tapi justru itulah keinginan saya”
“Maaf, tapi dari tadi jawaban anda berputar-putar gak jelas“, Ia semakin jengkel tapi diekspresikan di dalam hati.
“Gak jelas gimana?”
“Anda menginginkan keinginan, padahal keinginan anda itu sudah ada dengan anda menginginkannya. Kenapa harus diinginkan lagi?. Makanya gak jelas, seperti ada dan tiada.”
“Sebenarnya bukan seperti ada dan tiada, tapi ada dalam ketiadaan.”
“kok gitu?”, mulai bingung.
“Yang namanya tidak ada itu emang tidak ada, karena yang ada hanyalah ada[2].”
Wartawan
semakin bingung sampai sampai tidak menyadari Ilo’ telah beranjak dari
tempatnya.
“Mas Ilo’ mau kemana?”
“Ke sana! Lagi LAPAR”.
“…………………….#%$U^%$%#^$%&??????”
[1]
Berasal dari kata KEPO yang merupakan akronim dari Knowing Every
Particular Object, artinya sebutan untuk orang yang serba
ingin tahu. Dangan imbuhan Ke-an maka menjadi sebuah keadaan atau hal. Kekepoan = Keadaan KEPO.
[2]
Kalimat terakhir barusan pernah menjadi judul bagian pertama dalam Novel
Supernova “Ksatria, Putri, Bintang Jatuh” karangan Dewi Lestari.