Friday, 21 December 2012

Mahasiswa itu musyrik?



Orang-orang memanggilnya Kanda Intong. Rambut gonrong dengan kaos hitamnya yang sudah belang-belang termakan sinar matahari. Pada OSPEK kali ini dia ambil bagian. Semua mahasiswa tampak lugu, jika berhadapan dengan dia. Ini yang membuatku kurang suka padanya. Sesaat ia memandangi kami yang sedang berbaris. Tiba-tiba matanya tertuju padaku. Aku tak mau kalah, mengalihkan pandangan berarti lemah. Ku balas tatapannya. Sudah muak aku dengan kemeja putih, celana hitam, sepatu pantofel, pot bunga plastik diatas kepala, den name tag kardus dengan tali rapiah yang menggantung dileher. Kami semua terlihat polos dengan penampilan seperti ini. Dan aku tak ingin kelihatan semakin lugu dengan kearoganan senior yang satu ini. Ia semakin mendekat dan mengarahkan telunjuknya ke arahku. Semua pandangan langsung mengarah padaku. O’ow. . . ceritapun dimulai
#Hei kau, apa yang kau tahu tentang mahasiswa?
*Menurut saya Mahasiswa itu Musyrik.
#Apa? (kaget). Mengapa? (heran). Dan bagaimana kau bisa tega katakan seperti itu?
(Sedih dan penasaran)
*Lihat saja dari namanya,’Mahasiswa’. Bukankah yang pantas menyadang gelar ‘Maha’ adalah Tuhan. Dan betapa sombongnya Mahasiswa ketika ia memproklamirkan dirinya dengan kata ‘Maha’.
#jadi kamu gak mau jadi mahasiswa?
*tidak, saya hanya ingin dipanggil murid.
#knapa?. Panggilan murid kan hanya untuk anak SD.
*Salah besar. Murid itu berasal dari bahasa Arab yang artinya Orang yang memiliki keinginan. Dan Orang yang selalu memiliki keingin tahuan akan selalu mencari dan mencari.
#Kalau begitu apa bedanya dengan Mahasiswa.?
*Maksud Kanda?
# Sama dengan ketidak-tahuanku atas kata ‘Murid’ tadi, kamupun juga tenyata belum tahu makna dari Mahasiswa.
*Jadi Mahasiswa itu apa kanda?.
# Pertama, Mahasiswa itu terdiri dari dua kata yaitu Maha dan Siswa. Kalau saya tanya, apa arti dari kata maha?
*tidak terbatas
#seratus. Kalau siswa apa?
*................
#Nah, siswa sebenarnya berasal dari bahasa jawa. Kamu orang apa?
*Bugis
#oww, pantes. Siswa adalah keterbalikan dari kata Wasis. Wasis berarti Pandai atau cerdas. Dan keterbalikan dari pandai adalah....???
*Bodoh.
#Nah. Itulah siswa. Jadi kalau mahasiswa apa?
*Maha Bodoh
# Seratus.!! Sekarang, apakah Tuhan itu Maha bodoh?
*.... hm, ya ya ya (ngangguk-ngangguk).
# Sekarang kamu mengerti bukan?. Kita menyandang gelar mahasiswa bukan berarti kita sudah merasa hebat. Justru kebodohanlah yang seharusnya menjadi predikat kita.
*berarti status mahasiswa hina donk!. Mending jadi murid aja  kalo gitu.
# Tunggu dulu. Orang bodoh itu ada 2 macam. I. Pertama, orang bodoh yang tahu kalau dirinya bodoh. Sedangkan Jenis yang ke dua, orang bodoh yang tidak tahu kalau dirinya bodoh. Jenis yang mana yang kamu pilih?
*pertama donk!!!
#nah begitulah Mahasiswa. Jika ada yang mahasiswa sok pintar maka sebenarnya itu bukanlah mahasiswa.
*tapi kalau dia emang pintar, gak papa kan?
#hm, tidak. Tetap saja bodoh. Karena pada dasarnya manusia itu bodoh. Kira-kira ada gak manusia yang tahu segala hal.
*tidak.
#itu dia. Bukankah Allah tidak memberikan kita ilmu kecuali hanya sedikit.
*Subhanallah, ternyata senior hafal ayat juga ternyata. (menjilat)
#lu ngeremehin gua?, gini-gini , pernah pesantren juga lho.
*owww, pesantren mana? Sidogiri atau Gontor?
#pesantren kilat. Hohohohoho(ketawa jahat lagi).
*kalau kita memang diciptakan untuk jadi orang bodoh, ngapain belajar.
#yah, bukankah belajar itu mengurangi kebodohan dalam diri?. Kamu mau jadi orang yang bodoh dalam banyak hal atau sedikit hal?
*hm, , , ya ya ya ya . jadi intinya kita tetep aja bodoh nih.
# betul, tapi kita adalah orang bodoh jenis pertama tadi. Kita memang bodoh, Namun kebodohan ini adalah kebodohan yang di sadari, sehingga rasa ingin tahu akan selalu timbul dalam diri.
* ya ya ya ya ya (ngangguk-ngangguk lagi). Berarti makna mahasiswa sama dengan murid.
#kan udah saya bilang. Hohohohoh(ketawa jahat). Hanya saja makna murid lebih cocok disamakan dengan  siswa. Keduany memiliki makna yang sama dalam hal keingintahuan. Sedangkan Mahasiswa itu memiliki peran yang lebih dari ke duanya. Itu pula yang menjadi alasan lain menga harus ada kata maha.
*apa itu?
#. . . .. . .
insyaAllah to be continued!!!

Comments
0 Comments