"Ada
pertanyaan?" tanya Pak Dosen sambil menatap para mahasiswanya. Namun
suasana hening penuh kebisuan sudah cukup menjadi jawaban baginya.
Sejak 30 menit
yang lalu suasana kelas masih hanya diisi oleh suara dia saja. Dosen yang satu
ini memang terlihat calm dan sabar.
Namanya Pak Manzhur. Perhatikan baik-baik ejaannya. Manzhur. Bukan Mansyur,
Manshur, ataupun Mantsur. Ia tak akan membiarkan orang salah melafalkan
namanya.
"Sedikit
saja salah lafal, maka perubahan maknanya berakibat fatal", tegas Dia di
awal perkenalan minggu lalu.
Dan memang
benar. Mansyur[1] berarti “nama
yang tersiar”, Manshur[2]
artinya “orang yang mandapat pertolongan”, sedangkan Mantsur
berarti “Sesuatu yang berhamburan”. Adapun Manzhur[3]
(Namanya sendiri) berarti “Orang yang diperhatikan”. Tapi sepertinya nama
tersebut bukanlah doa yang terkabul kali ini.