Laa tahtaqir syay’an shogiiran muhtaqoran. Farubbama asaalatid-daama al ibru
Jangan menghina sesuatu yang kecil, karena kadang kala ujung jarumpun mengalirkan darah
Orang-orang menamai mereka Si bocah kecil dan manusia
gemuk alias the little boy and Fat man. Ke dua makhluk inilah yang
meluluh lantahkan kota hiroshima dan nagasaki. Sebuah tragedi ketidak manusiaan
sekaligus pertunjukan kekuatan ilmu pengetahuan yang memakan milyaran dana dan
darah. Jumlah korban yang tewas di taksirkan 140 ribu warga hiroshima dan 74
ribu warga nagasaki. Berbagai kecaman pun bermunculan untuk mengutuk tindakan
biadab tersebut. Namun jika kembali ditelusuri justru hal itulah yang
mengakhiri perang dunia II dengan segala kehancurannya. serta itu pula yang menjadi penyebab bangsa indonesia terlepas dari penjajahan jepang sehingga saat ini kita menghirup udara kebebasan.Dan tak salah jika ada mahfuzat yang mengatakan “mashaaibu qaumin inda qaumin fawaaid”
mengakhiri perang dunia II dengan segala kehancurannya. serta itu pula yang menjadi penyebab bangsa indonesia terlepas dari penjajahan jepang sehingga saat ini kita menghirup udara kebebasan.Dan tak salah jika ada mahfuzat yang mengatakan “mashaaibu qaumin inda qaumin fawaaid”
Sekarang kita beralih ke pelajaran kimia di bangku
SMA. (#lho apa hubungannya). Lanjut
bacaan nya dan ikuti saja ceritanya. Jika kami memberikan anda simbol U dan Pu
apa yang terlintas dalam memori anda?. (#
itukan Uranium dan Plutonium). Pintar sekali, ke dua simbol huruf tersebut
menjadi penghias tabel unsur periodik. Memang Hanya beberapa huruf tapi
unsur-unsur itulah yang menjadi penyusun utama si little boy dan Fat man hingga
mereka menjelma menjadi pembunuh massal. (oh
jadi si bocah kecil dan manusia gemuk tadi adalah....). The little boy dan
Fatman tak lain adalah nama bom atom yang mendarat di hiroshima dan nagasaki.
Si bocah kecil (yang mendarat dihiroshima) mengandung Unsur Uranium sedangkan
manusia gemuk (yang mendarat di nagasaki) mengandung Unsur Plutonium. Andaikan
ke dua unsur kecil ini belum ditemukan saat itu, mungkin saja peledakan
hiroshima dan Nagasaki menjadi batal (#dan
kita pun batal merdeka, iyakan?).
Kalau tadi kita di kelas kimia, sekarang kita
menuju kelas sejarah. Sejarah telah mencatat begitu banyak bangsa serta
kerajaannya lenyap dikarenakan
faktor-faktor dahsyat. Kaum tsamut lenyap karena halilintar dan gempa. Bangsa
babilonia yang dua kali menguasai mesopotamia hancur akibat penaklukkan bangsa
persia. Kerajaan Abbasiyah runtuh akibat serangan mongol. Majapahit runtuh
karena satu per satu daerahnya ditaklukkan oleh Islam. Semuanya hilang akibat
bencana alam dahsyat atupun serangan besar-besaran. Tapi lain halnya dengan peradaban suku maya dan
negara adi daya uni soviyet. Suku maya yang terkenal dengan kemajuan
astronominya malah hancur karena kemarau ringan. Bukan banjir besar atau
tsunami. Menurut para pakar Daerah mereka hanya kekurangan curah hujan 25-40 %
namun tak ada wadah seperti sungai atau danau yang bisa dijadikan penampungan.
Kalau begitu bagaiman dengan Uni Soviet yang merupakan negara adi daya. Negara
ini hancur bukan karena serangan nuklir sebagaimana hiroshima dan nagasaki.
Melainkan karena rusak dan terpecahnya sebuah ideologi dari dalam tubuh negara
itu sendiri. Sehingga terpecah pula daerah-daerahnya. (#mungkin ini sama dengan yang terjadi pada manusia. Di saat akidah dan
keyakinannya rusak maka rusak pula yang lainnya)
Kehadiran U
dan Pu maupun kehancuran suku maya dan uni soviyet menjadi contoh betapa hal
sederhana (kelihatannya) terkadang membawa dampak yang sangat besar. Ketika
masih duduk di bangku SMA penulis pernah menonton film tokyo drift dan
lagi-lagi mendapat nasehat dari tokohnya yang sempat mengutip perkataan
confucius.
” hanya karena kurang satu paku, tapal kuda terlepaskarena kurang satu tapal kuda, kudanya berkurang satukarena kurang 1 kuda untuk ditunggangi, pesannya jadi tak tersampaikankarena satu pesan yang tak terkirim, menjadi kalah perang”
Awalnya memeng terkesan sepele, namun ibarat bola
salju efeknya semakin dan semakin membesar. Dan ini bisa berlaku pada siapa,
kapan dan di mana saja. Sepuntung rokok atau api kecil obat nyamuk bisa
menybabkan puluhan rumah hangus dan semua harta lenyap. Hanya Karena tanda
koma, mahasiswa cerdas mendapat error pada mata kuliah statistik. Seorang
Akuntan mungkin saja dipecat gara-gara angka. Bahkan pada tahun 2003 NASA
pernah kehilangan tujuh astronot serta Pesawat ulang-alik Columbia yang jatuh
hanya disebabkan oleh puing-puing buih. Maka jangan pernah menyepelekan hal-hal
kecil. kesuksesan yang kita rintis bertahun-tahun bisa saja lenyap disebabkan
hal-hal kecil yang diremehkan.
Kalau masih sanggup belajar, selanjutnya kami akan
mengajak anda ke pelajaran matematika
dasar. Tenang aja, ini tak serumit yang anda kira. Kami tak akan mengeluarkan
materi aljabar ataupun logaritma dengan segala sin cos tan nya. Ini betul-betul
hanyalah dasar. Karena kita hanya membahas angka NOL yaitu angka yang biasanya dianggap tak
punya nilai. (#hahaha itu mah anak SD
juga tahu). Berhenti ketawa, sekarang waktunya serius. Dalam hal
penjumlahan dan pengurangan angka NOL memang tak ada pengaruhnya. Ia dianggap
ketiadaan. Angka yang ditambah ataupun dikurangi dengan NOL hasilnya akan tetap
sama. Namun sebaliknya dalam hal perkalian dan pembagian ia sangat menentukan
kualitas angka yang diikutinya. Perhatikan contoh berikut (jika masih butuh):
1.000.000.000.000.000.000.000 X 0 = 0 besar
1/0= ∾(tak terhingga)
Kesimpulan:
Berapa pun banyak nya
angka yang dikalikan dengan NOL . Hasilnya akan menurun drastis menjadi NOL.
Dan sekecil apapun angka
yang membagi nol. Hasilnya akan tak terhitung dan ditulis dengan simbol tak
terhingga.
Dan rumus ini bisa kita kaitkan dengan apa yang
termaktub dalam kitab suci Al-Qur’an. (#hey hey inikan bukan pelajaran PAI).
Olehnya itu kali ini kita berganti kelas menjadi kelas PAI. Kami memang bukan
seorang ustad apalagi kiyai. Namun itu tak akan berpengaruh pada
keshohihan pembahasan ini karena kami
masih berstatus murid kiyai. (#dan
biasanya murid lebih pandaidari gurunya?)
Mungkin ketika anda membuka surah al baqarah 164, anda akan mendapat
perumpamaan yang sama dengan teori NOL tadi . Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa jika seseorang berderma diiringi dengan perasaan riya, ingin dilihat
dan disanjung. Maka amalannya akan dihapus seperti tanah yang diletakkan diatas batu licin kemudian hujan lebat mengguyurinya hingga
batu itu bersih, kosong tanpa tanah. Maka Orang yang berinfak 1 trilliyun namun
seatom riya’ berdesit dihatinya , maka amalan tersebut ibarat dikali NOL. Ia
tak akan mendapat apa-apa kecuali NOL. (#
sadis amat yah). Padahal tanpa ingin dipujipun orang-orang akan kagum pada
anda. Tapi ini adalah amalan hati, dan benar-benar sangat sulit
menghilangkannya keculi dengan keikhlasan.
Sebaliknya, ketika seseorang melakukan sebuah
amalan dengan mengharapkan ridha Allah
semata maka ia akan mendapat balasan yang tak terhingga yaitu syurga. Faman ya’mal mitsqoola dzarratin khairan,
yarah.
Maaf, untuk yang satu ini kami tak
mengambil contoh dari sedekah, karena takutnya jangan samapi dijadikan acuan
untuk bersedekah seperak saja. Bukankah jauh lebih baik jika dermaan dengan
jumlah besar diiringi dengan ketulusan yang besar pula.
Diawali dengan tragedi, juga di akhiri dengan tragedi. Sepertinya tragedi Napoleon
akan menjadi penutup dari tulisan ini. pada tahun 1799 perang berkecamuk di
daerah timur tengah. Kala itu prancir telah
berhasil merebut Jaffa dan menawan 1200 tentara turki. Entah malaikat
apa yang berbisik kepadanya. Napoleon Bonaparte, sang Jendral pasukan prancis
berniat membebaskan seluruh tawanan tersebut. Sayangnya saat itu ia sedang
influenza dan sering terbatuk-batuk ketika mengomandani pasukan. Tatkala batuk
ia pun mengumpat“Ma sacre toux” yang artinya “Batuk sialan”. Tapi, perwira
pendamping Napoleon merasa sang jenderal mengatakan “Massacrez Tous” yang
artinya “Bunuh semua”. Akibatnya, seluruh 1200 orang tawanan Turki itu dibunuh
hanya karena batuk sang jenderal.