Thursday 27 December 2012

Aku ingin jadi Mahasiswa

(Catatan ini ditulis oleh bocah SMA 2 tahun yang lalu, sekarang bocah itu sudah semester 3 dan tersipu-sipu membaca tulisannya sendiri)


            “Aku ingin jadi mahasiswa”.  Tekad itu terus muncul dalam pikiranku, memacu semangat belajar terus berkobar serta membelenggu kemalasan yang kehadirannya selalu memperbudak. Apalagi sekarang aku berada pada detik-detik Ujian Akhir Nasional, yang dianggap kabar buruk untuk mereka yang menganggap sekolah selama ini hanyalah  tempat nongkrong, ngerumpi, habisin uang jajan de el el. Juga suatu sistem yang diyakini pemerintah mampu meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini. Padahal semuanya bullshit, it’s only lip-service.....!!!! . Aku punya pandangan tersendiri, bagiku UAN ibarat jembatan rapuh yang keamananya tak terjamin untuk menuju gerbang universitas. Dengan menyeberangi jalan itu  Automaticly, statusku pun akan bermetamorfosis dari santri menjadi mahasiswa. Status yang selama ini ku nanti karena beberapa alasan.
                                                            *************
            Sebenarnya aku tak begitu tahu segala aktivitas para mahasiswa. Namun

Friday 21 December 2012

Mahasiswa itu musyrik?



Orang-orang memanggilnya Kanda Intong. Rambut gonrong dengan kaos hitamnya yang sudah belang-belang termakan sinar matahari. Pada OSPEK kali ini dia ambil bagian. Semua mahasiswa tampak lugu, jika berhadapan dengan dia. Ini yang membuatku kurang suka padanya. Sesaat ia memandangi kami yang sedang berbaris. Tiba-tiba matanya tertuju padaku. Aku tak mau kalah, mengalihkan pandangan berarti lemah. Ku balas tatapannya. Sudah muak aku dengan kemeja putih, celana hitam, sepatu pantofel, pot bunga plastik diatas kepala, den name tag kardus dengan tali rapiah yang menggantung dileher. Kami semua terlihat polos dengan penampilan seperti ini. Dan aku tak ingin kelihatan semakin lugu dengan kearoganan senior yang satu ini. Ia semakin mendekat dan mengarahkan telunjuknya ke arahku. Semua pandangan langsung mengarah padaku. O’ow. . . ceritapun dimulai
#Hei kau, apa yang kau tahu tentang mahasiswa?
*Menurut saya Mahasiswa itu Musyrik.
#Apa? (kaget). Mengapa? (heran). Dan bagaimana kau bisa tega katakan seperti itu?

Friday 14 December 2012

Hukum Kelangkaan




Kullu syay’in idzaa katsura rakhuso illa-l-adabaa.

(#Arti kalimat diatas apaan emang?). Baca dalu sampe akhir baru anda tahu. Mahfuzhot tersebut  senada dengan hukum kelangkaan yang sering kita dapat di buku ekonomi. Yang berbunyi “semakin terbatas dan sulit didapatkan sumber daya, maka nilainya akan semakin meningkat”. Mengapa batu berlian itu mahal?, karena ia barang yang sedikit dan tidak mudah ditemukan. Sebaliknya, mengapa batu kerikil itu murah?, karena ia melimpah ruah.
Hukum kelangkaan ini berlaku juga pada diri manusia. Manusia yang langka, memiliki harga jual  yang tinggi. Ia akan dicari orang.
(#mengapa dicari?) Yah, karena
mereka berbeda dari kebanyakan orang. Orang yang kebanyakan gak perlu lagi dicari bukan. Mereka kan bertebaran dimana-mana. Tinggal dipungut aja.  

Friday 7 December 2012

MEMAKNAI SANG WAKTU



Di barat waktu adalah uang yang jika tak diambil akan mendatangkan penyesalan.
Di timur waktu adalah pedang. Menebas  pemilik yang tak menggunakanya dengan baik.
Di Indonesia waktu adalah Karet. Fleksibel, unpredictable, gampang diatur. Iya gak?
Hasan albanna mengatakan waktu itu adalah kehidupan. Betul juga soalnya orang mati berarti udah kehabisan waktu dan telah mencapai garis finish umurnya.
Waktu itu jauh
Imam Al-ghazali pernah memberikan teka-teki kepada muridnya