Wednesday 27 April 2016

La Garetta' #9 [Misdirection]

Mata Rakyat telah dicabut, Rakyat meraba-raba dalam kasak Kusuk
_Sajak Mata Mata WS Rendra_

      Sebuah konferensi rahasia yang dihadiri oleh orang-orang penting negara, berlangsung di bawah sana. Mereka sedang menggelisahkan sebuah berita yang mengancam rahasia negara tercuat ke publik.

“Hanya karena sebuah postingan blog, waktuku terbuang di tempat ini?”, Gumam seorang petinggi A.

“Aku juga tak menyangka dampaknya akan separah ini. Beberapa Stasiun TV telah memberitakan kesotoyan kesotoyan mereka”, diikuti gumaman petinggi B.

“Mau bagaimana lagi?, ketika satu anjing menggonggong, anjing yang lain ikut menggonggong meski tak tahu apa yang sebenarnya digonggongkan”, Petinggi C bergumam tenang

“Kalau begitu segera perintahkan anjing anjing media itu untuk menghentikan berita nya!.” Seru petinggi D

Slow Down, Baby!, Kau kira dengan seperti itu gonggongan akan berhenti?. Saat ini, publik tak sebodoh itu. Ketergesa-gesaan kita justru akan membuat masyarakat semakin curiga” Petinggi E ikut angkat bicara

Sunday 3 April 2016

Bookspirasi : Heksalogi "Supernova", Faynelih!!




 [26/2/16 - 10.00 AM]. Lagi lagi saya digelisahkan detik detik penantian untuk sebuah buku. Fokus untuk kerja buyar sudah. Tak henti hentinya saya memantau timeline di twitter. Beberapa akun sudah memposting-pamerkan kiriman paket novelnya, menyambut kelahiran si bungsu dari serial supernova “Inteligensi Embun Pagi”.

Pertemuan dengan Supernova

Mungkin ini pertama kalinya Samudra Inspirasi post tentang supernova, maka tak lengkap puas rasanya jika saya tidak bercuap cuap tentang asal mula mengenal Supernova.

Perkenalan saya dengan serial supernova di mulai dari petir yang lahir pada tahun 2004. Saat saya masih bocah SMP, saya mengenal Petir hanya dari sinopsis yang terpampang di sebuah Koran Asrama (Saat itu sedang mondok, kebetulan kami kurang lebih 60 orang penghuni asrama patungan untuk langganan koran tiap hari nya). Membaca sinopsisnya saya agak tertarik dan penasaran, Covernya pun Unik. Sayangnya saya sadar, kalau penasaran itu tak boleh saya pelihara, karena tak ubahnya saya dengan si pungguk yang merindukan bulan. Percuma merindukannya. Akses ke toko buku saat itu sangat sulit. Gramedia hanya ada di ibukota Makassar. Pemesanan online kayak sekarang pun masih asing di daerah saya saat itu.