Monday 20 January 2014

Makalah Instrumen Keuangan Majemuk (Review PSAK 50)



Makalah ini adalah tugas Akuntansi Keuangan dari Ibu Khomsah yang belum saya kumpulin, soalnya jarang ditagih sih.
Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.Just Cekidot!













BAB I

PENDAHULUAN


1.     Latar Belakang


Pesatnya arus globalisasi dan semakin majunya perekonomian dunia saat ini, memaksa  Indonesia untuk dapat mengikuti perkembangan standar akuntansi internasional sehingga dapat meningkatkan kewajaran, keandalan dan transparansi laporan keuangan.
Untuk memenuhi hal itu, maka Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar Akuntansi tak henti-hentinya menerbitan Exposure Draft yang kemudian dimintakan tanggapannya kepada masyarakat sehingga kemudian dapat disahkan menjadi PSAK dan menjadi aturan akuntansi formal bagi perusahaan, perbankan, BUMN dan organisasi lain untuk mematuhinya.
                Bermula pada 1998 Komite Standar Akuntansi Keuangan (KSAK) telah mengesahkan PSAK No.50 tahun 1998 tentang Akuntansi Investasi Efek Tertentu. PSAK ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 1999. Kemudian dilanjutkan dengan PSAK 55 tentang Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai dikeluarkan pada tanggal 21 September 1998 dan dinyatakan berlaku sejak 1 Januari 2000.
Karena dianggap kedua PSAK tersebut belum sesuai dengan standar Internasional, maka Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yang dulunya disebut Komite Standar Akuntansi Keuangan (KSAK) mengesahkan revisi atas PSAK No. 50 (1998) tersebut yaitu PSAK No.50 (revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan pengungkapan dan PSAK No.55 (revisi 2006) tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan pada tanggal 16 Desember 2006.  PSAK 50  & 55 revisi 2006 ini sudah mengadopsi sebagian besar aturan IFRS, berbeda dengan PSAK No. 50 (1998) dan PSAK No. 55 (1999) yang lebih cenderung ke US GAAP.
Belum sempurna penerapan yang dilakukan perusahaan dan lembaga keuangan terhadap PSAK tersebut, Dewan Standar Akuntansi Keuangan mengeluarkan lagi PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian yang disahkan pada tanggal 26 November 2010 yang mana merevisi PSAK 50 (revisi 2006): Instrumen Keuangan:Penyajian dan Pengungkapan.  
Salah satu isi pembahasan yang menarik dalam PSAK 50 mengenai Akuntansi Instrumen Keuangan Majemuk. Salah satu contohnya yaitu Obligasi Konversi (Convertible Bond) yang kebetulan telah dijelaskan oleh Ibu Khomsah dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan II. Olehnya itu Penyusun tertarik untuk membahasnya dalam makalah ini.

 

2.     Rumusan Masalah


  1. Apa saja isi dan perubahan dari PSAK Revisi 2010
  2. Bagaimana konsep penyajian Instrumen Keuangan Majemuk dalam PSAK Revisi 2010
  3. Bagaimana Jurnal  Akuntansi Instrumen Keuangan Majemuk dalam PSAK Revisi 2010


3.     Tujuan


  • Mengetahui isi pembahasan dan perubahan PSAK 50 (revisi 2010)
  • Mengetahui konsep penyajian Instrumen Keuangan Majemuk dalam PSAK Revisi 2010
  • Mengetahui Jurnal akuntansi Instrumen Keuangan Majemuk dalam PSAK Revisi 2010

 

BAB II PEMBAHASAN


1.     Sekilas tentang PSAK 50 Revisi 2010

PSAK 50 (revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian telah disahkan pada tanggal 26 Novemer 2010, dalam rangka merevisi PSAK 50 (revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan. Alasan DSAK dan IAI merevisi ini, tidak lain karena ingin segera ‘mengejar target’, karena pada 2012 nanti Indonesia sudah harus mengadopsi seluruh standar IFRS.
PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 32 per Oktober 2009: Financial Instruments: Presentation, kecuali:
1. IAS 32 paragraf 96-97F tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi tidak diadopsi karena tidak relevan.
2. IAS 32 paragraf 98-100 tentang penarikan tidak diadopsi karena tidak relevan.
Pada dasarnya tidak Banyak perbedaan antara PSAK 50 revisi 2010 dan 2006. Kecuali adanya tambahan khusus tentang Puttable Instrumen, kewajiban untuk menyerahkan bagian aset neto secara prorata saat likuidasi, dan rights, opsi, waran dikategorikan dan disajikan sebagai liabilitas keuangan, akan tetapi dapat dikategorikan sebagai instrumen ekuitas jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Selain itu dalam Revisi 2010 Pengungkapannya tidak dijelaskan pada PSAK 50 melainkan dipindahkan ke PSAK 60.
                PSAK 50 (revisi 2010) menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. Hal ini berlaku terhadap kategori instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengategorian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.[1]
                Skop PSAK 50 (revisi 2010) meliputi hal-hal berikut :

  • Seluruh tipe instrumen keuangan
  • Definisi detail atas instrumen keuangan : aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
  • Instrumen ekuitas adalah kontrak yang memberikan kepada pemegangnya hak residu atas aset entitas setelah dikurangi dengan semua liabilitas
  • Alokasi nilai buku instrumen keuangan untuk komponen ekuitas dan utang. Nilai utang ditetapkan terlebih dahulu
  • Pembelian saham diperoleh kembali (treasury stock) dicatat sebagai perubahan atas ekuitas sehingga tidak ada keuntungan/kerugian yang diakui
  • Termasuk dalam definisi aset dan liabilitas keuangan adalah kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas suatu entitas.
  •  Aset dan liabilitas keuangan diakui ketika entitas mengambil bagian dalam suatu kontrak provisi atas suatu instrumen

2.     Instrumen Keuangan Majemuk

a.      Klasifikasi Penyajian Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan (financial instruments) adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan (financial assets) entitas dan liabilitas keuangan (financial liability) atau instrumen ekuitas (equity instruments) entitas lain.  Maka dari itu Instrumen keuangan dibagi menjadi tiga yaitu :

1.       Aset keuangan merupakan setiap aset yang berbentuk:

  • Kas
  • Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas lain
  • Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset dan mempertukarkan aset keuangan
  • Kontrak yang mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan non-derivatif dan derivatif.

2.       Kewajiban Keuangan adalah setiap kewajiban yang berupa:

  •          Kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain dan untuk mempertukarkan instrumen keuangan lain dengan kondisi yang tidak menguntungkan entitas tersebut.

  •  Kontrak yang akan mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.



3.       Instrumen Ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya.


Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal harus mengklasifikasikan instrumen tersebut atau komponen-komponennya sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan atau instrumen ekuitas sesuai substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan, aset keuangan dan instrumen ekuitas.

b.      Penyajian Instrumen Keuangan Majemuk

Penerbit instrumen keuangan non-derivatif mengevaluasi persyaratan instrumen keuangannya untuk menentukan apakah instrumen tersebut mengandung komponen ekuitas dan kewajiban. Komponen tersebut harus diklasifikasikan secara terpisah sebagai kewajiban keuangan, aset keuangan dan instrumen ekuitas.
Entitas mengakui secara terpisah komponen-kompnen instrumen keuangan yang:

  • Menimbulkan kewajiban keuangan bagi entitas

  • Memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk menkonversi instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas yang bersangkutan.

Contoh obligasi konversi yang dapat dikonversi oleh para pemegangnya menjadi menjadi saham biasa yang telah ditetapkan. Dari sudut pandang entitas, instrumen ini terdiri dari dua komponen: liabilitas keuangan (perjanjian kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya) dan instrumen ekuitas (opsi beli yang memberikan hak pada pemegangnya selama jangka waktu tertentu untuk mengkonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan).
Ketika nilai tercatat awal suatu instrumen keuangan majemuk dialokasikan pada komponen ekuitas dan kewajiban, maka komponen ekuitas yang dialokasikan adalah nilai sisa dari nilai wajar instrumen keuangan secara keseluruhan dikurangi dengan nilai komponen kewajiban yang ditetapkan secara terpisah. Tidak ada keuntungan atau kerugian yang ditimbulkan dari pengakuan awal komponen-komponen instrumen secara terpisah.
Nilai tercatat komponen kewajiban ditentukan dengan mengukur nilai wajar kewajiban serupa yang tidak memiliki komponen ekuitas. Nilai tercatat instrumen ekuitas yang ditunjukkan oleh opsi untuk mengonversi instrumen tersebut menjadi saham biasa ditetapkan dengan cara mengurangkan nilai wajar kewajiban keuangan dari nilai wajar instrumen keuangan majemuk secara keseluruhan.
Pada saat dilakukan konversi atas instrumen yang dapat dikonversi pada saat jatuh tempo, entitas menghentikan pengakuan komponen kewajiban dan mengakuinya sebagai ekuitas. Komponen awal dari ekuitas tetap sebagai ekuitas (meskipun komponen tersebut mungkin dipindahkan dari satu pos ke pos lainnya dalam ekuitas). Tidak terdapat pengakuan keuntungan atau kerugian pada saat dilakukan konversi saat jatuh tempo. (PA42.)
Ketika entitas menghapuskan instrumen yang dapat dikonversi sebelum jatuh tempo melalui penebusan atau pembelian kembali secara dini yang tidak mengubah hak konversi semula, maka pada tanggal transaksi entitas mengalokasikan jumlah yang dibayarkan serta biaya transaksi untuk pembelian kembali atau penebusan secara dini tersebut ke dalam komponen liabilitas dan komponen ekuitas instrumen tersebut. Metode yang digunakan untuk mengalokasikan jumlah yang dibayarkan dan biaya transaksi pada setiap komponen yang terpisah harus konsisten dengan metode yang digunakan untuk alokasi awal pada setiap komponen yang terpisah atas hasil yang diperoleh dari penerbitan instrumen yang dapat dikonversi tersebut, sesuai ketentuan paragraf 31-35. (PA43.)
Sekali alokasi pembayaran tersebut dilakukan, maka setiap keuntungan atau kerugian yang timbul diperlakukan sesuai prinsip akuntansi yang dapat diterapkan pada komponen terkait, sebagai berikut: (a)  jumlah keuntungan atau kerugian yang terkait dengan komponen kewajiban diakui dalam laporan laba rugi; dan (b)  jumlah pembayaran yang terkait dengan komponen ekuitas diakui dalam ekuitas.( PA44.)
Entitas dapat mengubah persyaratan instrumen yang dapat dikonversi untuk mendorong dilakukannya konversi dini, contohnya dengan menawarkan rasio konversi yang lebih menarik atau menawarkan pembayaran ekstra jika konversi dilakukan sebelum tanggal yang ditetapkan. Perbedaan, pada tanggal dilakukan perubahan persyaratan, antara nilai wajar dari pembayaran yang diterima pemegang instrumen pada saat dilakukan konversi berdasarkan persyaratan yang telah diubah dan nilai wajar dari pembayaran yang akan diterima pemegang instrumen berdasarkan persyaratan awal diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi. (PA45)

c.       Akuntansi Instrumen Keuangan Majemuk


Contoh 9: Pemisahan Instrumen Keuangan Majemuk saat Pengakuan Awal
CI35. Sebuah entitas menerbitkan obligasi yang dapat dikonversi sejumlah 2.000 lembar pada awal Tahun 1. Obligasi tersebut berjangka waktu tiga tahun dan dijual sesuai nilai nominalnya, yaitu Rp1.000 per obligasi, dengan hasil sebesar Rp2.000.000. Bunga dibayarkan di muka setiap tahunnya ber- dasarkan tingkat bunga nominal yaitu 6%. Tiap obligasi dapat dikonversikan setiap saat hingga saat jatuh temponya menjadi 250 lembar saham biasa. Ketika obligasi tersebut diterbitkan, tingkat bunga pasar untuk utang sejenis tanpa hak konversi sebesar 9%.
CI36. Komponen liabilitas harus diukur terlebih dahulu, dan selisih antara hasil yang diterima dengan nilai wajar kom- ponen liabilitas dialokasikan sebagai komponen ekuitas. Nilai wajar komponen liabilitas dihitung menggunakan tingkat bunga diskonto 9 %, yang merupakan tingkat bunga pasar untuk ob- ligasi sejenis yang tidak memiliki hak konversi, sebagaimana yang disajikan berikut ini:
Nilai sekarang dari pokok obligasi Rp2.000.000 yang harus dibayar dalam tiga tahun

1,544,367
Nilai wajar dari bunga sebesar Rp120.000 yang harus dibayar di muka setiap tahunnya selama tiga tahun

____303,755
Total komponen liabilitas
1,848,122
Komponen ekuitas (2,000,000 - 1,848,122)
____151,878
Hasil penerbitan obligasi
2,000,000

          Contoh 10: Pemisahan Instrumen Keuangan Majemuk yang Memiliki fitur Derivatif Melekat Berganda
CI37. Contoh berikut mengilustrasikan bagaimana para- graf 34 memisahkan komponen liabilitas dan ekuitas pada intrumen keuangan majemuk yang memiliki fitur derivatif melekat berganda.
CI38. Diasumsikan bahwa hasil (proceeds) yang diterima dari penerbitan selembar callable convertible bond adalah Rp60. Nilai obligasi sejenis tanpa opsi beli atau konversi ekuitas adalah Rp57. Berdasarkan model penetapan harga opsi (option pricing model), harga dari sebuah fitur opsi beli yang dilekatkan pada sebuah obligasi tanpa opsi konversi ekuitas adalah Rp2. Pada kasus ini, nilai yang dialokasikan kepada komponen liabilitas berdasarkan Paragaraf 34 adalah Rp55 (Rp57-Rp2) dan nilai yang dialokasikan pada komponen ekuitas adalah Rp5 (Rp60-Rp55).
Contoh 11: Pembelian Kembali Instrumen yang Dapat Dikonversi
            CI39. Contoh berikut mengilustrasikan bagaimana sebuah entitas mengakui pembelian kembali sebuah instrumen yang dapat dikonversi. Untuk menyederhanakan, pada saat penerbi- tannya, nilai nominal dari instrumen tersebut diasumsikan sama dengan nilai tercatat agregat komponen liabilitas dan ekuitas dalam laporan keuangan, jadi tidak ada premi atau diskon. Juga dalam rangka penyederhanaan, setoran pajak dihapuskan dalam contoh ini.
           CI40. Pada 1 Januari 1999, Entitas A menerbitkan sebuah 10% - debenture yang dapat dikonversi dengan nilai nominal Rp1.000 dan jatuh tempo pada 31 Desember 2008. Debenture ini dapat dikonversi menjadi saham biasa Entitas A dengan harga konversi Rp25 per lembar. Bunga dibayar tunai tiap setengah tahun. Pada tanggal penerbitannya, Entitas A dapat menerbitkan instrumen utang berjangka sepuluh tahun dengan tingkat bunga kupon 11 persen.(Debenture – obligasi tanpa jaminan)
CI41. Dalam laporan keuangan Entitas A, nilai tercatat debenture pada saat penerbitannya dialokasikan sebagai berikut

Rp
Komponen Liabilitas
Nilai kini dari 20 kali pembayaran bunga tengah tahunan sebesar Rp50 dengan tingkat bunga diskonto sebesar 11%


597

Nilai kini dari nilai nominal Rp1.000 yang jatuh tempo dalam 10 tahun dengan tingkat bunga diskonto sebesar 11% majemuk setengah tahunan

____343


940

Komponen Ekuitas
(selisih antara Rp1000 – total hasil dan Rp940 – hasil alokasi di atas)

_____60

Total hasil yang diperoleh
1,000


CI42. Pada 1 Januari 2004, debenture yang dapat dikon- versi tersebut memiliki nilai wajar Rp1.700.
CI43. Entitas A mengajukan tender offer kepada pemegang debenture untuk membeli kembali debenture tersebut dengan harga Rp1.700, yang kemudian disetujui. Pada tanggal pem- belian kembali, Entitas A dapat menerbitkan instrumen utang yang tidak dapat dikonversi berjangka lima tahun dengan tingkat bunga kupon sebesar 8 persen.
CI44. Harga pembelian kembali dialokasikan sebagai berikut:

Nilai tercatat (Rp)
Nilai Wajar (Rp)

Komponen Liabilitas:
Nilai kini dari 10 pembayaran bunga tengah tahunan  sebesar Rp50, yang di diskonto pada 11 dan 8%
377
405

Nilai kini dari Rp1.000 yang jatuh tempo dalam 5  tahun dan didiskonto pada 11 dan 8%, bunga majemuk tengah tahunan
585
676


962
1,081
(119)
Komponen Ekuitas
60
619*
(559)
Total
1,022
1,700
(678)

* Jumlah ini mewakili selisih antara nilai wajar yang dialokasikan ke kom- ponen kewajiban dan harga pembelian kembali sebesar Rp1.700
CI45. Entitas A membukukan pembelian kembali deben- ture tersebut sebagai berikut:
 Untuk mengakui pembelian kembali komponen liabilitas
Dr Komponen Liabilitas                                                                  Rp962
Dr Beban Penyelesaian Utang (laporan laba rugi)                           Rp119
Cr Kas                                                                                                                                    Rp1.081
Untuk mencatat kas yang dibayarkan untuk komponen ekuitas
Dr Ekuitas                            Rp 619
Cr Kas                                                                    Rp 619

CI46. Komponen ekuitas tetap sebagai ekuitas, namun dapat ditransfer/diubah menjadi ekuitas yang berbeda.
Contoh 12: Amandemen persyaratan instrumen yang dapat dikonversi untuk mendorong konversi dini.
CI47. Contoh berikut ini mengilustrasikan bagaimana sebuah entitas membukukan adanya tambahan jumlah yang dibayarkan jika persyaratan sebuah instrumen yang dapat dikonversi diubah guna mendorong konversi dini.
CI48. Pada 1 Januari 1999, Entitas A menerbitkan sebuah 10% - debenture yang dapat dikonversi dengan nilai nominal Rp1.000 dan dengan persyaratan yang sama dengan instrumen pada Contoh 11. Pada 1 Januari 2000, untuk mendorong agar pemegang debenture segera melakukan konversi, Entitas A men- gurangi harga konversi menjadi Rp20 jika debenture tersebut dikonversi sebelum 1 Maret 2000 (atau dalam 60 hari).
CI49.Diasumsikan harga pasar saham biasa Entitas A pada tanggal perubahan persyaratan tersebut adalah Rp40 per lembar. Nilai wajar pertambahan nilai yang harus dibayarkan oleh Entitas A dihitung dengan cara sebagai berikut:
Jumlah lembar saham biasa yang akan diterbitkan pada peme- gang debenture berdasarkan persyaratan konversi yang telah diubah:
Nilai nominal
Rp1,000
Harga konversi yang baru
/ Rp20  per lembar
Jumlah saham biasa yang akan diterbitkan dalam pelaksanaan konversi
50 lembar


Jumlah lembar saham biasa yang akan diterbitkan bagi pemegang debenture berdasarkan persyaratan konversi yang lama:
Nilai nominal
Rp1,000

Harga konversi yang lama 
/Rp25
per lembar
Jumlah saham biasa yang akan diterbitkan dalam pelaksanaan konversi
40
lembar
Total penambahan penerbitan saham biasa dalam pelaksanaan konversi
10
lembar
Nilai tambahan saham biasa yang diterbitkan dalam pelaksanaan konversi, Rp40 per lembar x 10 lembar tambahan
Rp400



CI50. Tambahan sebesar Rp400 di atas dibukukan sebagai kerugian.

d.      Akuntansi Instrumen Keuangan Majemuk (Versi IFRS)

Pada saat pengeluaran
llustration:  Roche Group (DEU) mengeluarkan  2,000 lembar obligasi konversi pada awal  2011. Jangka waktu 4 tahun dengan bunga nominal  6%, dan dikeluarkan pada nilai nominal sebesar  €1,000 per obligasi. Bunga diabayar tahunan setiap tanggal 31  Desember. Setiap obligasi dapat dikonversi menjadi  250 lembar saham biasa dengan nominal €1. Tingkat bunga pasar obligasi non konversi  9%.

 
 

Jurnal Entri
Kas         2,000,000
            Utang Obligasi                   1,805,626
                Agio saham - Ekuitas Konversi                    194,374

Penyelesaian Obligasi Konversi
Dilunasi saat jatuh tempo .  Obligasi tidak dikonversi sehingga harus dilunasi saat jatuh tempo.
Pencatatan:
Utang obligasi  2,000,000
                                                Kas                         2,000,000

NOTE: Jumlah yang dialokasikan ke ekuitas sebesar  €194,384 tetap di rekening Agio saham – Ekuitas Konversi atau ditransfer ke rekening Agio saham biasa .

Dikonversi pada saat jatuh tempo . 
Pencatatan:
Agio saham- Ekuitas Konversi     194,324
Utang Obligasi   2,000,000
                                                Modal saham biasa                         500,000
                                                Agio saham biasa                             1,694,374
NOTE: Jumlah yang dialokasikan ke ekuitas sebesar  €194,384 ditransfer ke rekening Agio saham biasa .Konversi sebelum jatuh tempo 


 Dikonversi sebelum jatuh tempo. Asumsii obligasi dikonversi menjadi saham pada 31 Desember 
Agio saham — Ekuitas konversi       194,394
Utang obligasi                                 1,894,464
                Modal saham biasa                             500,000
                Agio saham biasa                             1,588,858

Penyelesaian Obligasi Konversi
Dilunasi sebelum jatuh tempo .
  1. Perbedaan antara nilai pasar komponen utang dengan nilai buku komponen utang merupakan laba/rugi pelunasan.
  2. Perbedaan anatar nilai pasar yang mengandung komponen utang dan komponen ekuitas dengan nilai pasar komponen utang merupakan pengurang dari ekuitas
Dari contoh sebelumnya
  • Bila fair value dari obligasi konversi  (termasuk komponen utang dan ekuitas), berdasarkan harga pasar pada tanggal 31  Desember  2012, adalh €1,965,000. 
  •  Fair value dari komponen utang adalah  €1,904,900. Jumlah ini dihitung dari present value obligasi  non konversi dengan jangka waktu 2 tahun (jangka waktu pelunasan )

Dilunasi sebelum jatuh tempo
Pertama, menentukan laba rugi pelunasan utang


Kedua,
menentukan penyesuaian ekuitas



Utang obligasi                                    1,894,464
Agio saham—ekuitas konversi                60,100
Rugi pelunasan                                         10,436
                Kas                                                                         1,965,000

 

BAB III

PENUTUP


Kesimpulan



  Referensi


PSAK (revisi 2011)
Intermediate accounting IFRS Edition (Volume 2)

Comments
0 Comments