Tuesday 30 May 2017

La Garetta' #11 [Masih Di Balik Jeruji]

Bagitu gaduh penjara hari itu. Tahanan kelas bawah datang menyusup ke jeruji sebrang demi menemui tersangka kasus pencabulan yang mereka dengar dari desas-desus. Melihat semua mata melirik Ilo’, kini para tahanan itu berkumpul mengelilinginya. Kepala sipir mulai komat kamit memanggil bantuan melalui walkie talkie. Ilo’ kebingungan sementara dua teman ngobrolnya khawatir tak bisa melakukan apapun.

Di tengah kerumunan massa berotot kekar itu,  ada satu orang yang tiba tiba melangkah maju ke depan ilo’ dengan memegang sebuah alat yang bentuknya mirip pistol. Ilo pun semakin cemas tatkala alat itu diarahkan ke badannya.

“Bang, bisa minta tanda tangan di punggung saya gak? Pake ini.!”, sambil menyerahkan benda itu. Barulah ilo’ tahu kalau yang diserahkan kepadanya adalah sebuah alat jarum tatto. Nampaknya lelaki itu adalah big Boss dari jeruji sebelah. Semua tahanan mengikutinya. Dan beruntungnya ia adalah salah satu fans berat ilo’ semenjak terjun di dunia kriminal.

Kegaduhan itu sempat membuat ramai berita namun suasana kembali ramah, tenang dan damai. Kini ilo’ memiliki banyak kenalan baru dari jeruji sebelah, dengan berbagai latar belakang. Selain para pencuri, perampok, koruptor, ia juga bertemu tawanan-tawanan ideologis yang dianggap berbahaya bagi negara, serta beberapa aktivis aktivis yang nyaring mengumandangkan revolusi.

*******************
Di sisi lain, dunia pertelevisian mulai gelisah. Program acara drama, sinetron, dan juga talk show yang dibawakan oleh ilo harus dihentikan sejenak.

Para penonton menggugat, rasa penasaran mereka tak terbendung. Para produser berpikir keras untuk memuaskan konsumennya, mau tidak mau mereka harus mencari pemeran pengganti atau mengubah skenario cerita karena absennya sang Bintang, namun itu akan menurunkan rating mereka. Beberapa sutradara akhirnya mengambil terobosan baru, dengan mengubah plot cerita dengan latar belakang penjara.

Akhirnya selama beberapa pekan, penjara begitu ramai dengan hadirnya para crew untuk syuting mengambil gambar. Pihak penjara dengan terpaksa mengizinkan karena desakan massa yang sudah tujuh malam demo pawai obor dan lilin. Apa boleh buat? Demi menghindari potensi Chaos yang lebih besar.

Acara TV kala itu hamper semua bertemakan penjara. Dari berita, sinetron, gossip hingga bahkan acara talk show yang dibawakan Ilo’ dijadikan live di balik jeruji. Yang biasanya penontonnya beralmamater kampus, kali ini berseragam tahanan.

Di dapan layar TV, seorang petinggi konferensi bawah tanah tertawa terpingkal pingkal. Melihat hampir semua acara TV berpusat ke satu orang, bidak andalannya.


“Ini sudah lebih dari cukup”, kata dia sambil meraih telpon kemudian memberikan intruksi selanjutnya kepada para bidak bidaknya yang lain. 
Comments
0 Comments

No comments: