Bukannya
sombong, tapi tidak salah jika orang memanggilku sebagai mahasiswa terkaya.
Tempat tinggal besar bertingkat tiga dengan berbagai fasilitas. Dispenser? Ada. TV ada.
Komputer? ada. Mesin cuci ada. Apalagi? ayo silahkan nanya!.
Wifi? Jangan
ditanya. Insyaallah ON 24 jam. Kamar mandi? Yang pastinya gak kalah ama hotel.
Kamar mandi semuanya ada 40 ruang lengkap dengan westafel dan cermin gede’ buat
foto narsis. Area parkir? Tenang aja! Luasnya dua kali lapangan basket. Sound
system? Banyak. Menara? Ada 4 di setiap sudutnya. Kubah? Besar berwarna biru
dengan kaligrafi asmaul husna di sekungan dalammya.
Ya, tempat
tinggalku adalah Masjid Andalusia. Dan salah satu marbotnya adalah aku . PUAS??.
Dari lantai tiga
aku bisa menikmati berbagai pemadangan
di penjuru mata angin. Terutama di pagi dan sore hari. Di sebelah barat tepat di jendela kamarku, akan
terlihat mall Bellanova dan gedung sentul city yang begitu malu-malu
bersembunyi dibalik pepohonan hijau. Sedikit menengok ke bawah, akan kelihatan
jalan raya serta lapangan parkir Andalusia yang cukup luas. Biasanya ini cukup
ramai pada hari sabtu dan minggu. Pelari, pejalan kaki, bikers, ataupun para ibu-ibu yang lagi SKJ.
Dari jendela
samping bagian selatan, ada bola-bola raksasa sentul
city disertai Pasar ahpoong dengan dua
jembatan gantungnya. Pasar ini lumayan nyaman ditempati nongkrong. Selain masuknya gratis, fasilitasnya dan wahananya juga keren. Hanya saja harga makanan kuliner
didalamnya tidak setara dengan kantong mahasiswa seperti ku. Solusinya cuma satu!. Belilah terlebih dahulu
makanan/ snack di pasar madang tapi makannya di pasar ah poong. Yang pentingkan
suasana.
Dari jendela
belakang sebelah timur, akan tampak bukit dengan replika huruf raksasa berbentuk SENTUL CITYt. Kaya’ Hollywood sign
gitu deh. Menengok dikit ke bawah, terlihat replika ka’bah berdiri ditengah
rerumputan hijau. Biasanya area ini
rame ketika ada pelatihan manasik haji.
Teras atas bagian utara, biasanya
kami gunakan untuk menjemur pakaian. Gak ada pemandangan apa apa selain pohon dan jalan raya. Namun jika kita
kita naik ke atas lagi, akan tampak haris Hotel berdampingan dengan Sentul International
Convention Centre. Ituloh! tempat
konsernya Justin Bieber dan Syahrukh khan.
Meskipun demikian
tempat tinggal besar tidak selalu menyenangkan. Semua terasa serba jauh. Kamarku sendiri terletak dilantai
tiga tepat di sudut barat mesjid. Kalau ada lift memang enak. Tapi yang ada
hanyalah 62 anak tangga yang harus dilalui untuk ke sana. Sehingga Untuk turun naik sama dengan melalui 104 anak tangga. Dan
hal seperti itu tidak hanya sekali dalam sehari.
Yang paling males
itu kalau dapat giliran nurunin tong sampah ke bawah atau kalau dapat giliran
ngangkat gallon dan beras naik ke atas kamar. Wow, kalau setiap hari kaya gitu, bisa bisa badanku jadi
six-pack bro. dan yang paling bete’ itu
jika aku melupakan sesuatu namun baru menyadarinya ketika sudah turun ke bawah.
Kamar mandi kami
memang banyak namun letaknya juga di lantai bawah. Sehingga untuk ke sana memakan waktu dan
tenaga. Kalau dihitung hitung perjalanan pulang pergi dari kamar ke WC memakan
waktu 5 menit. Jadi, jika dalam sehari aku buang air kecil 10 kali. Coba hitung
berapa waktu yang terbuang hanya untuk urusan yang satu ini?. Yah, Satu jam.
Waktu segitu lumayan loh buat khatamin juz Amma. Dan cerita ini mungkin bertambah seru
ketika diare melanda. Untuk yang satu
ini gak usah aku ceritain.