1 : a = 1 x a = 1; dan a bukan 1. Bilangan apakah a?
Dalam
novel ini, formula tersebut dijabarkan secara filosofis melalui pergulatan
batin seorang pemanjat tebing bernama Sandi Yuda yang mendapatkan bisikan
bilangan mistis dari makhluk bulsebul (manusia-serigala-jantan-betina) yang
kerapkali datang dalam mimpinya.
Spiritualisme
kritis menjadi inti sel dari buku ini, yakni sikap spiritual yang tidak
bertolak belakang dengan nalar kritis. Pemikiran ini dijewantahkan penulis
secara dialogis dalam kisah persahabatan Yuda yang modernis dengan seorang ahli
geologi yang humanis bernama Parang jati, sehabat sekaligus rival dari
kebiasaan bertaruhnya.
Yuda
tak pernah membayangkan kalau suatu saat, sedikit demi sedikit Jati membawanya
pada misteri dan alam pikiran tak berujung yang mulai mempengaruhi paradigma
dan kehidupannya. Dipacu oleh kasus-kasus ganjil, seperti hilangnya mayat dari
kubur, pembunuhan guru ngaji hingga kemunculan pasukan ninja juga manusia
sirkus aneh mengantarkan mereka dari teka-teki yang satu ke teka-teki yang
lain.